Ojo rumangsa bisa, bisaa rumangsa.


We are RPM 9. 100% Indonesian and proud of it.
Hanacaraka diambil dari legenda asal muasal aksara jawa yang mempunyai arti 'Ada Utusan.' Kami ingin halaman ini dapat menjadi utusan dari Indonesia untuk menyampaikan nilai-nilai budaya ke mata dunia.
Selamat Membaca :)
-RPM 9
contact us:
deta valen santa
Pantai Padang Bai, Bali.

Lihat dalam :
Bahasa Inggris (English)

Archives:
Mei 2011

Tari Reog Ponorogo

Anteladan Deta Valen Santa

Template by Elle @ satellit-e.bs.com
Editted by RPM9
Banners: reviviscent
Others: (1 | 2)



Globalisasi
Selasa, 17 Mei 2011 || 22.27

 Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. - Wikipedia

            Baik maupun buruk dampak globalisasi yang terjadi, hampir mustahil membendung pengaruhnya bagi Indonesia. Berbagai aspek kehidupan masyarakat terpengaruh oleh proses ini, baik ekonomi, sosial, maupun kebudayaan. Dampak baik dan buruk globalisasi saling tumpang tindih di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dan masyarakat pun menentukan sikap masing-masing, baik pro maupun kontra globalisasi.
            Dari berbagai aspek yang terpengaruh globalisasi tersebut, kebudayaanlah yang menjadi perhatian kami. Indonesia memiliki kebudayaan yang sudah mendarah daging dalam  kehidupan bermasyarakat, dan sebagai negara yang memiliki beribu ragam suku, tentunya kekayaan ini patut dijaga dan dipertahankan. Bagaimanapun globalisasi telah menggerus sedikit demi sedikit kekayaan budaya Indonesia, dan kita sebagai generasi muda Indonesia harus mempertahankan kekayaan yang nantinya akan menjadi warisan bagi kita dan anak cucu kelak.
            Kami tidak ingin kebudayaan yang sekarang masih ada akhirnya hanya menjadi “Kisah masa kecil Mbah” yang hanya sanggup kita ceritakan pada anak dan cucu kita tanpa mereka bisa merasakan lagi. Mungkin usaha kami ini kecil dan tidak terlalu bernilai, tapi apresiasi tetap perlu diekspresikan, dan inilah cara kami mengekspresikannya.
            Budaya apa yang bertahan dan apa yang makin lama makin hilang, kami akan sedikit mengangkat masalah-masalah tersebut di sini. Kami ingin menunjukkan seberapa besar sebenarnya dampak globalisasi yang terjadi terhadap kebudayaan Indonesia, dan seberapa perlu kepedulian kita untuk masalah ini.


Originally by :
Bernadetta Anjani Tyas Budhayastri
RPM 9.

Label: